Republik Ken Arok ~~~ Candra Malik

Deskripsi : Ada esai artinya ada orang yang berpikir. Di negeri seperti Indonesia, mesti disyukuri jika ada orang yang merelakan dirinya berpikir, menjadikan kegiatan berpikir demi pemikiran itu sendiri sebagai pekerjaan, bahkan menjadi kehidupannya.

Apa bedanya berpikir dengan tidak berpikir, sehingga sebelum bertindak seseorang sebaiknya lebih dulu berpikir? Berpikir itu ar- tinya membongkar mitos. Kalau belum membongkar, tentu belum cukup berpikir. Artinya yang tidak berpikir hidupnya dikuasai mitos, padahal mitos sama saja dengan berhala.

Bayangkan jika suatu tindakan, pembangunan bangsa misal- nya, dijalankan tanpa pemikiran yang teruji! Itulah yang membuat esai-esai seperti yang terdapat dalam buku kumpulan esai Republik Ken Arok ini layak dibaca.- SENO GUMIRA AJIDARMA, Sastrawan



Membaca Candra Malik seperti mengeja ayat-ayat Cinta, yaitu Cinta pada agamanya, negerinya, tanpa meninggalkan budayanya. Ia adalah perpaduan antara Islam, Indonesia, dan Jawa. Membaca karya Candra Malik, sebagaimana dalam sekumpulan esai Republik Ken Arok ini adalah membaca potret Nusantara. - MAMAN SUHERMAN, Kriminolog Universitas Indonesia, Penulis Novel Re:


Buku Republik Ken Arok ini enak dibaca karena disajikan dengan sangat lincah dalam penggunaan kata-kata dan penyusunan kalimat. Terbukti lagi, tulisan yang lincah mendayu, ringan, bercanda, dan menyindir tak selalu menjadi sekedar ekspresi kegenitan orang iseng atau kejengkelan orang yang gelisah. Ia bisa serius dan mendalam. Buku ini menyadarkan bahwa kita berada dalam situasi buruk karena kehilangan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain, dan kepercayaan dari orang lain, sehingga kehilangan pula rasa kebersamaan yang selalu kita banggakan sebagai warisan budaya adiluhung kita.

Buku ini juga membeber dengan enak tentang potret kekinian kita sebagai potret kemunculan kepenguasaan Ken Arok dalam bernegara. Ada cerita tentang Lembu Peteng, ada pula petuah tentang filosofi tugas Ratu Adil, dan banyak hal lain. Semuanya ditulis dengan mengalir lincah sehingga tidak membosankan membacanya berlama- lama dan tidak menyulitkan untuk menangkap pesan susbtantifnya. Sulit membantah bahwa Candra Malik, penulis buku ini, adalah pe- nulis yang lihai dengan pemahaman dan citarasa yang penuh empati terhadap problem-problem kita. - PROF MOHAMMAD MAHFUD MD, Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.


Kesufian Candra Malik langsung terasa saat membaca tulisan-tulisan dalam buku sekumpulan esai Republik Ken Arok, yang pernah diterbitkan di berbagai media. Selain humor yang cerdas, juga logika yang seringkali mengejutkan karena berbeda dengan dugaan kita. - BONDAN WINARNO, Penulis



No comments

Theme images by fpm. Powered by Blogger.