Membaca Nurcholish Madjid __ Budhy Munawar Rachman
“Perubahan di Dunia Islam dewasa ini secara keseluruhan berpengaruh dan mendorong kepada perubahan-perubahan di kalangan umat Islam Indonesia. Pada abad yang lalu telah terjadi bahwa Haji Miskin dan rombongannya berkenalan dan menyerap ide-ide pembaruan dan pemurnian pemahaman Islam di Tanah Suci, kemudian membawanya ke Sumatera Barat yang kemudian berpengaruh luar biasa besarnya ke seluruh Tanah Air. Maka demikian pula sekarang, perkenalan, pengenalan, dan penyerapan pikiran-pikiran pembaruan, pemurnian, dan reorientasi pemikiran Islam di seluruh dunia—yang sangat dipermudah oleh adanya teknik pencetakan buku dan terbitan berkala, media komunikasi, dan transportasi—tentu akan, dan memang sedang dan sudah, berpengaruh kepada keadaan umat Islam Indonesia. Kita tidak mungkin mengingkari ini semua.
Sementara itu, dinamika perkembangan negara kita sendiri juga sedemikian dahsyatnya, sehingga mau tidak mau juga berpengaruh pada keadaan umat Islam Indonesia. Apalagi jika diingat bahwa umat Islam merupakan bagian terbesar rakyat (hampir 90 persen), dan bahwa pembangunan itu pun adalah untuk kepentingan rakyat, maka pengaruh dan dampak dinamika perkembangan nasional itu kepada umat Islam adalah identik dengan pengaruh dan dampaknya kepada rakyat Indonesia. Karena itu, tidak berlebihan jika kita katakan bahwa berbicara tentang umat Islam Indonesia adalah identik atau 90% sama dengan berbicara tentang bangsa Indonesia, sehingga setiap pemikiran tentang umat Islam adalah sebenarnya sekaligus pemikiran tentang bangsa. Berkaitan dengan itu, di sini kita harus dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan tekad bangsa kita, melalui para pemimpin yang berwenang, untuk terus melaksanakan reformasi, yang pasti akan berpengaruh pada keislaman di Indonesia.”
Poin-poin di atas—yang merupakan salah satu entri dalam ensiklopedi ini—bisa menggambarkan bagaimana concern-nya Nurcholish Madjid pada perkembangan Islam di Indonesia, sebagai perkembangan kebangsaan Indonesia.
No comments