Budaya Bebas : Bagaimana Media Besar Memakai Teknologi dan Hukum untuk Membatasi Budaya dan Mengontrol Kreativitas__Lawrence Lessig


Buku “Budaya Bebas” ini merupakan salah satu hasil dari proyek penerjemahan “Berbagi Pengetahuan tentang Budaya Media Baru” yang merupakan bagian dari agenda kerja KUNCI Cultural Studies Center untuk tahun 2009-2011 yang bertajuk “Konvergensi Media dan Teknologi di Indonesia: Sebuah Perspektif Kultural.” Perkembangan kajian Budaya Media Baru di belahan dunia utara, khususnya di kalangan akademisi dan aktivis dari berbagai latar belakang disiplin telah banyak beredar dalam bentuk penerbitan buku, artikel jurnal, dan tema-tema seminar.

Informasi yang termuat dalam karya-karya ini secara tajam telah mencermati rentangan persoalan dan kesempatan yang terbangun di seputar perkembangan teknologi media komunikasi dan informasi. Sebagian di antaranya memang secara bebas beredar di internet sebagai teks yang dapat diunduh gratis. Namun demikian hanya sedikit dari karya-karya ini yang dapat terbaca publik di Indonesia, terutama karena kendala bahasa, yang ditulis dalam bahasa asing. Oleh karena itu upaya penerjemahan yang dilakukan secara kolektif ini dilakukan, khususnya untuk mendorong arus informasi mengenai merebaknya budaya digital di berbagai belahan dunia agar sampai ke pembaca yang tidak berbahasa asing. Selain karena alasan praktis dan keterbatasan sumber daya, penerjemahan ini dilakukan secara kolektif, -melalui mekanisme semiloka yang melibatkan para penerjemah pemula di Yogyakarta, untuk mengembangkan kapasitas penerjemahan dalam isu teknologi dan media yang semakin sering mengenalkan istilah dan kosa kata baru dalam kehidupan sehari-hari.


Buku “Budaya Bebas” ini sengaja disirkulasikan secara gratis dalam bentuk cetak maupun berupa file pdf. yang bisa diunduh dari internet demi meluaskan akses pada referensi-referensi mutakhir dalam perkembangan wacana budaya media publik di Indonesia. Langkah ini dimungkinkan berkat dukungan Ford Foundation Indonesia sebagai pemberi hibah program KUNCI Cultural Studies Center 2009-2011.


No comments

Theme images by fpm. Powered by Blogger.